Lo hobi gowes tiap hari? Mantap! Bersepeda emang aktivitas yang seru, sehat, dan bisa bikin tubuh makin bugar. Tapi, pernah gak sih lo kepikiran kalau kebiasaan ini bisa berdampak ke kesehatan barang berharga lo? Yup, testis lo bisa kena imbasnya kalau lo gak hati-hati!
Beberapa pesepeda mungkin pernah ngerasain mati rasa di area selangkangan atau bahkan ada yang ngalamin masalah kesuburan gara-gara tekanan berlebihan saat duduk di sadel. Nah, sebelum lo panik dan buru-buru pensiun dari dunia persepedaan, yuk kita bahas lebih dalam kenapa ini bisa terjadi dan gimana cara menghindarinya!
Apa Benar Bersepeda Bisa Berdampak pada Kesehatan Testis?
Baca: Bersepeda atau Lari? Olahraga untuk Cowok Modern
Jawaban singkatnya; bisa, tapi tergantung seberapa sering dan bagaimana cara lo bersepeda. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility (2009), bersepeda dalam waktu lama dengan intensitas tinggi bisa memengaruhi produksi sperma dan kesehatan testis. Tapi tenang, bukan berarti semua pesepeda bakal ngalamin masalah kesuburan.
Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Testis saat Bersepeda
Tekanan dari Sadel Bisa Menghambat Aliran Darah
Saat lo duduk lama di atas sadel, tekanan ke area perineum (antara anus dan testis) bisa menghambat aliran darah ke testis dan penis. Penelitian dari The Journal of Urology (2002) menyebutkan bahwa pesepeda yang sering bersepeda lebih dari 3 jam per minggu berisiko mengalami disfungsi ereksi ringan hingga sedang akibat tekanan ini. Adapun akibatnya; mati rasa sementara di area selangkangan dan nyeri pada testis.
Suhu Testis Bisa Naik, Ganggu Produksi Sperma
Testis butuh suhu lebih rendah dari suhu tubuh agar dapat memproduksi sperma yang optimal. Nah, kalau lo sering bersepeda pakai celana ketat dalam waktu lama, suhu di sekitar testis bisa meningkat. Menurut studi di Human Reproduction (2013), peningkatan suhu testis sekitar 2-3°C selama beberapa jam bisa menurunkan jumlah dan kualitas sperma. Tapi ini bukan efek permanen, jadi kalau lo kasih waktu istirahat yang cukup, produksi sperma bisa kembali normal.
Risiko Cedera atau Trauma Mikro pada Testis
Buat lo yang suka gowes di jalanan rusak atau medan off-road, getaran dan benturan dari sadel bisa menyebabkan trauma mikro pada testis. Penelitian dari British Journal of Sports Medicine (2014) menyebutkan bahwa pesepeda yang sering terkena benturan berulang berisiko lebih tinggi mengalami varikokel (pembesaran pembuluh darah di sekitar testis) yang bisa mengganggu kesuburan.
Tips Bersepeda Tanpa Merusak Kesehatan Testis
Gak perlu takut buat tetap bersepeda, bro! Ada beberapa cara supaya lo tetap bisa gowes tanpa bikin testis lo menderita;
- Gunakan Sadel Ergonomis – Pilih sadel yang lebih lebar atau punya celah tengah buat mengurangi tekanan pada perineum.
- Atur Posisi Duduk – Jangan terlalu condong ke depan, sesuaikan dengan tinggi badan biar tekanan di selangkangan gak berlebihan.
- Jangan Pakai Celana yang Terlalu Ketat – Gunakan celana dengan padding (bantalan) buat mengurangi tekanan langsung ke testis.
- Istirahat Setiap 30-60 Menit – Kalau lo sering gowes jauh, coba berhenti sejenak buat mengurangi tekanan di area selangkangan.
- Lakukan Peregangan Setelah Bersepeda – Supaya sirkulasi darah ke area testis tetap lancar.
- Ganti Posisi Duduk Sesekali – Jangan duduk di satu posisi terus-menerus, coba berdiri di pedal sesekali buat mengurangi tekanan.
Jadi, Bersepeda Bisa Bikin Mandul?
Jawabannya Mitos! Bersepeda gak akan bikin lo mandul secara permanen selama lo melakukannya dengan cara yang benar dan pakai perlengkapan yang nyaman.
Tapi kalau lo sering ngerasa nyeri atau mati rasa setelah bersepeda, bersepeda berjam-jam tanpa istirahat, pakai sadel yang gak nyaman dan celana super ketat, maka bisa ada risiko gangguan kesehatan testis. Kalau lo merasa ada nyeri berkepanjangan atau masalah reproduksi setelah sering bersepeda, mending konsultasi ke dokter buat cek kondisi lo lebih lanjut.
Intinya, jaga keseimbangan! Sehat iya, tapi jangan sampai lo ngorbanin barang berharga lo. Jadi, tetap gowes santai dan lebih aware sama kondisi tubuh lo sendiri.
